Metafizik

Musuh manusia untuk bersyukur

8:15 AM Rashidah Abd Hamid 0 Comments


MUSUH MANUSIA UNTUK BERSYUKUR

Manusia memiliki musuh yaitu syaitan yang tidak rela jika kita mendapatkan nikmat-nikmat anugerah, dan lain-lain.
Musuh kita itu pernah bersumpah pada Allah untuk menggoda bani adam agar tidak bersyukur.

“16. Iblis menjawab: “Kerana Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,  17. kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.” (QS. Al-A’raf: 16-17)

Syaitan mengganggu kita dari depan (kita dilupakan dengan hari depan/akhirat, sehingga kita tidak bersyukur).
Syaitan mengganggu kita dari belakang (kita dibuat khawatir akan anak-anak yang harus ditinggali harta yang banyak sehingga akhirnya membuat kita rakus untuk terus mengumpulkan harta dengan berbagai cara.
Ingat: Alhakumut Takatsur…hatta zurtumu al-Maqabir…dst)
Syaitan mengganggu kita dari kanan (kita dijadikan memandang kebaikan amal-amal mulia sebagai sesuatu yang rendah dan tidak menarik.)
Syaitan mengganggu kita dari kiri (kita dijadikan memandang perbuatan jelek sebagai sesuatu yang indah. Salah satu kerja syaitan adalah menghiasi amal-amal buruk sehingga tampak menarik dan indah.)

Tapi masih ada celah bagi kita kerana ada yang tidak mampu syaitan mengganggunya, iaitu:

Syaitan tidak dapat mengganggu dari atas (iaitu ketika kita selalu berhubungan dengan Allah, bermunajat kepada Allah, dan melakukan sesuatu ikhlas hanya karena Allah)
Syaitan tidak dapat mengganggu dari bawah (iaaitu ketika kita senantiasa bersujud kepada Allah, dan ketika kita bertawadhu kepada sesama hamba Allah.)

KEBANYAKAN MANUSIA TIDAK BERSYUKUR

Allah SWT mengatakan bahwa hanya sedikit sahaja dari manusia yang bersyukur:

Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur. (QS. Al-A’raf: 10)

“Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai kurnia yang dilimpahkan atas umat manusia, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukurinya.” (QS. Yunus: 60)

“Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.” (QS. As-Sajdah: 9.)

“Katakanlah: “Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut yang kamu berdoa kepadaNya dengan berendah diri dengan suara yang lembut (dengan mengatakan): ”Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan kami dari bencana ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur.”   Katakanlah: ”Allah menyelamatkan kamu daripada bencana itu dan dari segala macam kesusahan, kemudian kamu kembali mempersekutukan-Nya.” (QS Al-An’aam: 63-64)

MENJAGA NIKMAT DENGAN BERSYUKUR

Pada umumnya orang baru sedar akan nikmat Allah ketika kehilangan. Imam Ali ra pernah berkata bahwa kalau kamu dapat nikmat Allah, maka jagalah nikmat tersebut. Caranya adalah dengan mensyukurinya.

Orang yang tidak bersyukur sebenarnya sedang siap-siap untuk dicabut nikmatnya oleh Allah.

KURNIA ADALAH UJIAN KESYUKURAN

Setiap kurnia atau anugerah yang kita dapatkan sebenarnya merupakan ujian untuk menentukan apakah kita termasuk orang yang bersyukur atau kufur.

Sebagaimana pernyataan Nabi Sulaiman as yang diabadikan dalam al-Quran sebagai berikut:

“Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk menguji aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia” (QS. An-Naml: 40)

Semoga kita semua lulus dalam menghadapi ujian-ujian terhadap kurnia-kurnia yang kita terima yang tidak terhitung jumlahnya itu.

0 comments: