Metafizik
Bagaimana nak mengusir rasa malas
BAGAIMANA NAK MENGUSIR RASA MALAS
Banyak dalil baik di dalam Al Qur’an mahupun As Sunnah yang memerintahkan kepada kaum muslimin untuk senantiasa beramal dan tidak berhenti darinya hingga bertemu dengan Allah swt. Amal soleh baik yang terkait langsung dengan akhirat seperti solat, puasa, jihad mahupun yang terkait dengan dunia seperti mencari nafkah, bergaul dengan masyarakat adalah bekal yang paling berharga untuk kebaikannya di dunia maupun akhirat. Amal ini juga merupakan cerminan keimanan seseorang kepada Allah swt.
Malas ini sebenarnya adalah lemahnya kemahuan, lebih mengutamakan istirehat daripada lelah dan tidak mengerjakan suatu amal sementara dia memiliki kesanggupan dan kemampuan untuk melakukannya. Penyakit ini mudah sekali menghinggapi manusia kerana memang tabiat manusia cenderung kepadanya kecuali mereka-mereka yang dirahmati Allah swt.
Sifu sendirikan jadikan amalan rutin doa Rasululullah saw untuk senantiasa membendung RASA malas ni. Rasulullah saw senantiasa berdoa :
“Ya Allah Ya Tuhanku, dengan limpah rahmat dan kasih sayangMu, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat resah dan gelisah, dari sifat bakhil dan kedekut. Aku berlindung kepada-mu dari segala fitnah kehidupan dan kematian dan aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur.” (HR. Bukhori)
TIPS UNTUK MENGUSIR RASA MALAS
1. Memperbanyak dzikrullah.
Dzikrullah ini menjadikan hati seseorang merasa nyaman dan tenteram dengan Allah swt. Inilah yang menjadi senjata ampuh untuk menghadapi berbagai tarikan hawa nafsu dan syahwat yang sering kali diprovokasi oleh syaitan dengan bisikan-bisikannya.
Firman Allah swt : “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar Ro’d : 28)
Kemalasan seseorang untuk beramal sholeh atau beribadah adalah buah dari bisikan-bisikan syatan yang diikuti. Hal ini biasanya terjadi pada saat ingin memulai suatu amal atau ketika amal itu sedang berlangsung.
Bisikan-bisikannya kepada seseorang disaat ingin memulai amal biasanya dengan menghadirkan dalam dirinya hal-hal duniawi yang disukainya agar ia terpedaya dan tidak jadi menunaikan amal itu dan beralih kepada apa yang dibisikannya.
Kalaupun orang itu mampu melepasi dan melalui ujian pertama itu dan tetap melakukan amal sholeh maka syaitan menggunakan jurus yang lain yaitu dengan membisik-bisikan dalam dirinya perasaan riya, ghurur, takabbur atau penyakit-penyakit hati lainnya.
2. Memilih lingkungan yang baik.
Tidak jarang seseorang yang pada awalnya malas menjadi bersemangat ketika menyaksikan orang-orang di kelilingnya begitu rajin. Sangat mungkin seorang anak yang tadinya malas membaca Al Qur’an kemudian menjadi bersemangat untuk membacanya setelah menyaksikan ayah atau kakaknya yang begitu rajin membacanya.
Tepatlah apa yang dikatakan Ibnu Kholdun bahwa manusia adalah anak lingkungannya, artinya orang-orang yang ada disekitarnyalah yang membentuk karakter dan keperibadian seseorang. Untuk itu seorang mukmin haruslah memperhatikan lingkungannya, baik lingkungan rumah, tempat kerja, perniagaan bahkan lingkungan bermainnya.
Dia harus melakukan pemilihan terhadap orang-orang sekitarnya, siapa-siapa dari mereka yang akan menjadi kawan karibnya dan siapa-siapa yang akan menjadi kawan biasanya. Kerana kawan karib biasanya mampu saling mewarnai perbezaan halnya dengan kawan biasa.
Sabda Rasulullah saw,”Seseorang itu tergantung dari (kualiti) agama kawan karibnya maka seseorang diantara kamu melihat siapa yang menjadi kawan karibnya.” (HR. Abu Daud)
3. Memperbanyak berdoa kepada Allah
Dalam hal ini Rasulullah saw mengajarkan kepada kita doanya; “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat penakut dan kerentaan. Aku berlindung kepada-mu dari fitnah kehidupan dan kematian dan aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur.” (HR. Bukhori)
Sesungguhnya hati manusia berada diantara jari jemari Allah swt, Dialah yang kuasa mengarahkannya sesuai dengan kehendak-Nya. Untuk itu agar hati ini terus diarahkan kepada kebaikan dan amal soleh serta dihilangkan dari berbagai penyakit termasuk rasa malas maka minta dan pohonlah kepada Allah melalui berdoa kepada-Nya, terutama doa diatas. Ucapkanlah doa itu di saat pagi hari tatkala ia hendak memulai aktivitinya dan juga di saat petang hari tatkala ia mengakhiri aktivitinya.
4. Menyedari kekeliruan dan mulailah melangkah.
Seseorang dikatakan baik ketika ia sudah menyedari kekeliruannya sebaliknya seseorang dikatakan buruk ketika ia sudah merasa bahawa dirinya sempurna dan baik. Kesedaran seseorang akan buruknya sifat malas adalah suatu modal berharga untuk ia switch daripada malas menjadi lebih bersemangat.
Tentunya kesedaran tersebut haruslah disupport dengan kemahuan yang kuat untuk memperbaiki agar mampu berubah menjadi suatu amal.
Kesedaran akan kekeliruan adalah awal hidayah Allah swt kepadanya maka janganlah membuka kembali pintu-pintu syaitan untuk menguasainya dikeranakan kelengahan kita didalam menindaklanjutinya.
Untuk itu mulailah melangkah hari ini, seseorang boleh berjalan ribuan kilometer dikeranakan orang itu memulainya dengan satu langkah. Satu demi satu langkahnya dihayunkan dengan keyakinan bahawa ia akan sampai pada titik akhir perjalanan yang diinginkannya.
Sesungguhnya perjalanan yang akan ditempuhi masih sangat panjang untuk itu diperlukan kebersihan niat, kesabaran dan ketawakalan kepada Allah swt.
Kenapa kita malas dan gagal untuk istiqamah..??
Istiqamah itu maknanya ingat Allah setiap masa.
Maknanya kalau kita malas, maksudnya kita malas nak sentiasa berada dalam keadaan sedar dengan Allah setiap masa. Dan satu lagi kurangnya kita kebergantungan dan keimanan kita terhadap Allah boleh menyumbang kepada faktor kemalasan.
Wallahu A’lam
0 comments:
Post a Comment