Metafizik

Kisah segelas kopi

12:18 PM Rashidah Abd Hamid 0 Comments


KISAH SEGELAS KOPI

Kyai : Tolong buatkan kopi dua gelas untuk kita berdua, tapi gulanya jangan engkau tuang dulu, bawa saja ke mari beserta bekas berisi gula.

Santri : Baik, kyai.

Tidak berapa lama, sang santri sudah membawa dua gelas kopi yang masih hangat dan seberkas gula beserta sudu.

Kyai : Cobalah kamu rasakan kopimu nak, bagaimana rasa kopimu?

Santri : Rasanya sangat pahit sekali kyai.

Kyai : Tuangkanlah sesudu gula, kacau, bagaimana rasanya?

Santri : Rasa pahitnya sudah mulai berkurang, kyai.

Kyai : Tuangkanlah sesudu gula lagi, kacau lagi, bagaimana rasanya?

Santri : Rasa pahitnya sudah berkurang banyak, kyai.

Kyai : Tuangkanlah sesudu gula lagi,dan kacau bagaimana rasanya?

Santri : Rasa manis mulai terasa tapi rasa pahit juga masih sedikit terasa, kyai.

Kyai : Tuangkanlah sesudu gula lagi lalu kacau, bagaimana rasanya?

Santri : Rasa pahit kopi sudah tidak terasa, yang ada rasa manis, kyai.

Kyai : Tuangkanlah sesudu gula lagi dan kacau, bagaimana rasanya?

Santri : Sangat manis sekali, kyai.

Kyai : Tuangkanlah sesudu gula lagi, kacaulah, bagaimana rasanya?

Santri : Terlalu manis. Malah tidak enak, kyai.

Kyai : Tuangkanlah sesudu gula lagi dan kacau, bagaimana rasanya?

Santri : Rasa kopinya jadi tidak enak, lebih enak saat ada rasa pahit kopi dan manis gulanya sama-sama terasa, kyai.

Kyai : Ketahuilah nak.. pelajaran yang dapat kita ambil dari contoh ini adalah.. jika rasa pahit kopi ibarat kemiskinan hidup kita, dan rasa manis gula ibarat kekayaan harta, lalu menurutmu kenikmatan hidup itu sebaiknya seperti apa nak?

Sejenak sang santri termenung, lalu menjawab.

Santri : Ya kyai, sekarang saya mulai mengerti, bahwa kenikmatan hidup dapat kita rasakan, jika kita dapat merasakan hidup seperlunya, tidak melampaui batas. Terima kasih  atas pelajaran ini, kyai.

Kyai : Ayo santriku, kopi yang sudah kamu beri gula tadi, campurkan dengan kopi yang belum kamu beri gula dan kacau, lalu tuangkan dalam kedua gelas ini, lalu kita nikmati segelas kopi ini.

Sang santri lalu mengerjakan perintah kyai.

Kyai : Bagaimana rasanya?

Santri : Rasanya nikmat, kyai...

Kyai : Begitu pula jika engkau memiliki kelebihan harta, akan terasa nikmat bila engkau mau membaginya dengan yang memerlukan.

Santri : Terima kasih atas pengajarannya tadi kyai.

Selamat menjamu kopi☕️☕️


"Sesungguhnya orang-orang lelaki yang Islam serta orang-orang perempuan yang Islam, dan orang-orang lelaki yang beriman serta orang-orang perempuan yang beriman, dan orang-orang lelaki yang taat serta orang-orang perempuan yang taat, dan orang-orang lelaki yang benar serta orang-orang perempuan yang benar, dan orang-orang lelaki yang sabar serta orang-orang perempuan yang sabar, dan orang-orang lelaki yang merendah diri (kepada Allah) serta orang-orang perempuan yang merendah diri (kepada Allah), dan orang-orang lelaki yang bersedekah serta orang-orang perempuan yang bersedekah, dan orang-orang lelaki yang berpuasa serta orang-orang perempuan yang berpuasa, dan orang-orang lelaki yang memelihara kehormatannya serta orang-orang perempuan yang memelihara kehormatannya, dan orang-orang lelaki yang menyebut nama Allah banyak-banyak serta orang-orang perempuan yang menyebut nama Allah banyak-banyak, Allah telah menyediakan bagi mereka semuanya keampunan dan pahala yang besar."
Surah Al Ahzab, ayat 35

0 comments: