Metafizik

Bersyukur

7:07 AM Rashidah Abd Hamid 0 Comments

Tazkirah Subuh :-

Bagaimanakah yang dikatakan dengan sebenar benarnya bersyukur..???

Jawapan :-
Jasad seorang hamba Allah tak ubahnya seperti tanah liat, tak berdaya dan tak berupaya. Ia dilahirkan dari perut ibu dengan sifat lemah, hina, faqir, dho’if, dan serba kurang, sesuai dengan sebuah hadist Rasulullah, 
“Wahai ummatku, bahwa setiap hamba Allah disifatkan dengan La Haula Wala Quwwata Illa Billah.”

Sungguh benar-benar menunjukkan sifat kehambaan, jika kita perhatikan pada setiap hamba ada telinga, tetapi tidak mendengar, ada mata tetapi tidak melihat, ada kepala tetapi tidak berakal. Seandainya dibiarkan Allah sampai hari tua, dengan tidak diturunkan dan tidak disertakan sifat keindahan Allah pada jasad si hamba, maka si hamba tersebut tetap kelihatan hinanya.

Alhamdulillah, dengan rahmat Allah, tidak lama setelah hari kelahiran bayi yang tadinya tidak bisa apa-apa, Allah lalu turunkan (sertakan) sifat-Nya, seperti firman Allah di surah An-Nahl, ayat 78:

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.”

Kesyukuran yang sebenar seorang hamba adalah dengan merasakan di jasad mereka disertakan Allah sifat-Nya. Ketika itulah berhimpun antara sifat Allah dengan sifat hamba. Dengan demikian jadilah si hamba manunggal dengan sifat Allah.

Sifu Farihan Yahya

0 comments: