Analisa karakter diri mengikut juz diri dalam al-Quran

Gambaran singkat juz diri manusia

8:46 PM Rashidah Abd Hamid 0 Comments


GAMBARAN SINGKAT JUZ DIRI MANUSIA

Mengingat manusia adalah sebagai wakil Allah (Khalifah Allah), maka ketika mereka diperintah untuk memakmurkan bumi ini, sudah dapat dipastikan Allah memberikan pedoman hidup yang dengannya manusia dapat mengenal siapa dirinya, siapa Tuhannya dan mengenal alam semesta ini agar mereka sukses di dalam melaksanakan misi dan tugas tersebut. 

Al-Qur’an adalah kumpulan ayat-ayatNya yang sarat pengetahuan dan padanya password untuk membongkar ilmu-ilmu Allah yang tidak terbatas. 
Dengan melihat buah apel jatuh sahaja, seorang Newton menemukan hukum gravitasi, 
maka sebetulnya banyak sekali yang dapat kita temukan pada Al-Qur’an dengan melihat struktur dan susunan Al-Qur’an. Manusia adalah ciptaan yang tidak lepas “taqdir Allah” atasnya maka sebagaimana matahari yang dicipta dan beredar atas taqdir Allah kita dapat menghitung serta menjangkakan berbagai hal tentang matahari seperti suhu, serta berbagai implikasinya, maka kitapun dapat menghitung serta menjangkakan berbagai potensi dan karakter manusia. 
Kita percaya bahawa dengan mengamalkan Juz Diri masing-masing yang mana menjadi “Cetak Biru (Blueprint)” manusia, maka berarti kita sedang mengaktifkan berbagai potensi positif kita serta pada saat yang sama kita sedang tidak mengaktifkan berbagai potensi negatif yang kita miliki.

Juz setiap diri seperti software “Anti Virus”. 
Jika komputer anda terserang virus, maka anda akan membasminya dengan mengaktifkan program anti virus pada komputer anda. 
Dengan demikian, jika anda membaca Juz Diri anda berarti anda sedang mengaktifkan software anti virus pada diri anda yang akan mengesan secara total seluruh potensi penyakit atau segala sesuatu yang membahayakan diri anda. 
Pada saat dapat dikesan atas virus-virus yang mungkin ada pada diri kita berjalan (berproses) dan ditemukan sesuatu yang membahayakan diri kita maka secara automatikt akan terjadi proses pemusnahan (deleting) atas virus-virus tersebut. 
Terbukti ratusan orang yang telah menyaksikan keajaiban tersebut.
Di mana mereka tersembuhkan dan berbagai penyakit yang menyerangnya. 
Bagaimana cara mengoptimalkan potensi dan penyembuhan baik untuk diri sendiri dan orang lain. 
Telah sangat banyak orang yang menjadi saksi ada kekuatan yang luar biasa ketika Juz Dirinya diamalkan secara tepat. Ketika ada berbagai tumbuhan ubat, maka ketika ketika sakit, tidaklah kita serta merta akan mengambil tumbuhan tanpa formula, dose yang tepat. 
Di sinilah fungsi Juz Diri, seperti formula/dose ubat yang tepat bagi perkembangan potensi positif diri kita.

Sifu ulang serba ringkas tentang JUZ DIRI ini ya..??

Al-Qur’an selalunya menjadi rujukan untuk mengenal dan mempelajari karakter manusia. 
Hal ini sangatlah dimaklumi, mengingat banyaknya kaedah dan methodology dan bidang ilmu untuk mempelajari dan mendalami Al-Qur’an.
Juz merupakan fitrah manusia yang tak mampu ditawar, memilih atau merubah Juz kita menjadi Juz tertentu. 
Dengan kata lain Juz bukan sesuai atau tidaknya dengan seseorang itu.
Juz adalah variabel Al-Qur’an yang terbesar yang memuat semua variabel diatas, memang riwayatnya Juz dibuat dalam rangka mempermudah pengelompokan dalam membaca AL-Qur’an yang angka-nya disesuaikan dengan jumlah hari dalam bulan Ramadhan (ikmal) terkait dengan budaya tadarus dalam bulan tersebut. Tapi dibalik itu temyata ada hikmah (rahasia) keilmuan yang telah terbukti secara empiris.

Penciptaan alam semesta dilakukan Allah secara serius, cermat, dan penuh ketelitian, 
Dia ciptakan semua itu secara matang, penuh perencanaan, dan jauh dari main-main. 
Sehingga kerananya matahari dan bulan berputar ada teratur sistematis. 
Di sini fenomena matematika sangat kental terlihat pada penciptaan alam semesta. 
Tentu saja implikasinya kita dapat mengenal karakter (potensi) alam semesta termasuk manusia. 
Jika kalian mahu mempelajari mu'jizat angka pada Al-Quran, 
Anda pasti akan terkagum-kagum dan mengakui ini adalah keajaiban atau mu'jizat abadi Al-Qur'an, sebagai kesengajaan Allah untuk diperlihatkan kepada umat manusia agar mereka menyadari bahwa ada tangan Tuhan meliputi kita sebenarnya. 

Penekanan sifu pada sisi mu'jizat angka bukan berarti tidak ada bentuk mu'jizat lainnya, 
namun di sini saya hanya ingin membuktikan bahwa ada misteri angka di dalam kehidupan ini. 
Dengan berupaya mencari variabel-variabel antara Al-Quran dan alam semesta, kami menemukan keterkaitan yang sangat erat antara Al-Quran dengan alam semesta. 
Di sini, artinya kita akan menemukan pelbagai hikmah atau rahasia-rahasia kehidupan, alam semesta dan juga manusia pada Al-Quran dengan pendekatan angka. 
Dari keyakinan inilah, kami percaya bahawa ketika Allah ciptakan manusia, secara fizik manusia tercetak di dalam rahim dengan segala implikasinya, yang mana mereka membawa faktor bawaan dari orang tua mereka serta pada saat yang sama ia juga dipengaruhi oleh faktor luar di antaranya yaitu waktu.

Waktu yang kita kenal adalah implikasi dari khususnya perputaran matahari, bulan serta bumi. 
Semua proses tersebut disebut sebagai takdir Allah (lihat QS 36 : 38-40). 
Takdir itu sendiri secara bahasa bermakna ukuran, ketetapan, atau batasan. 
Di sini bisa kita sebut sebagai potensi yang telah ditetapkan Allah. 
Dengan demikian, kerana perputaran matahari, bulan, dan bumi dapat diukur segala potensi serta segala implikasinya. 
Buktinya wujudnya Badan Meteorologi & Geofizik yang dapat meramal kemungkinan adanya hujan, badai, dan sebagainya. 
Selain itu akibat putaran matahari, bulan dan matahari yang menyebabkan terjadinya waktu, cuaca, iklim serta faktor geografi yang semuanya berpengaruh pada alam termasuk manusia. 

Jadi saya dapat simpulkan, 
bahawa waktu memiliki pengaruh pada alam termasuk manusia. 
Dengan demikian, ketika terjadi seluruh proses pembentukan manusia di dalam rahim maka waktu di mana ia akan dilahirkan akan berpengaruh pada pembentukan watak serta potensi dasar yang dimilikinya sebagai modal awal untuk menjalani kehidupannya. 
Proses ini dicetak melalui media waktu (tanggal, bulan serta tahun) kelahirannya. 
Dengan kata lain, setiap tanggal, bulan atau tahun memiliki nilai-nilai potensi dan karakter dasar dari Maha Penciptanya. 
Di sini saya berpendapat master blueprint karakter serta potensi dasarnya adalah Potensi Simbolik dari surat-surat Al-Quran yang berjumlah 114 surat. 

Misalnya, jika Anda dilahirkan pada 12-8-1957, maka berarti lebih 25 surat yang menjadi potensi dan watak karakter dasar Anda. 
Ini di luar karakter yang merujuk kepada juznya. 
Selanjutnya, potensi atau karakter itu berkembang atau tidaknya tergantung banyak pada pengurusan pengendalian diri Anda. 
Sebetulnya inilah perjuangan kita untuk memanfaatkan seluruh potensi dan karakter positif kita dan mengendalikan potensi serta karakter dasar kita yang negatif agar tidak menjadi parasit buat diri kita sendiri serta dimanfaatkan syaitan, sehingga kita tergelincir ke neraka. 
Jika kita mampu di dalam pengurusan pengendalian ini berarti kita adalah orang yang telah lulus ujian di dalam pertempuran melawan kebatilan. 
Namun jika kita gagal, maka syaitan akan semakin bergembira dengan bertambah kawannya di neraka. 
Nau'udzu billahi min dzalik. 
Selama ini juz adalah pembahagian atas Al-Quran yang tidak memiliki pengertian apapun selain sebatas pengertian sangat sederhana. 
Akan tetapi, penelitian pada struktur Al-Quran membuktikan bahwa susunan Al-Quran termasuk pembagian 30 Juz memiliki target, misi, kekuatan mu'jizat serta sarat ilmu pengetahuan. 

Pada struktur Al-Quran jika diteliti lebih dalam maka akan tampak kreativiti Tuhan atas pembahagian Al-Qur'an menjadi 30 Juz bukan perbuatan yang tanpa tujuan. 
Dengan sedikit mengkajinya secara baik kita akan temukan berbagai informasi ilmu pengetahuan khususnya berkaitan dengan potensi dan karakter dasar manusia. 
Hasil penelitian yang didapat ternyata potensi manusia bisa dilihat pada juz-juz yang ada pada Al-Quran. 
Tepatnya setiap orang data potensi dirinya terdapat pada juz yang pada Al-Quran. 
Jadi, ada orang yang data potensi dirinya di Juz 1, ada yang di Juz 2, dan seterusnya. 
Tentang inilah kita sebut sebagai Juz Diri.

Selain itu, pada susunan pembahagian 30 Juz juga padanya proses I'jaz (mukjizat) yang tentu saja bukan sekadar mu'jizat yang bersifat ilmu pengetahuan namun sarat dengan potensi supernatural, sama dengan potensi Kitab Zabur yang dengannya pengikut Nabi Sulaiman dapat memindahkan singgahsana Ratu Balqis hanya dalam kedipan mata, sementara kekuatan Jin memerlukan waktu beberapa detik. 

Allah sendiri menyatakan bahawa ada potensi penyembuhan pada Al-Quran, artinya Al-Quran mampu menjadi ubat atas berbagai penyakit manusia. (lihat Surat An-Naml : 38 - 40 dan Al-Isra : 82). Dari sini kita percaya, potensi juz sebagai implikasi yang didapat sebagai hasil hitungan objektif atas setiap orang pasti jika dijadikan amalan secara istiqamah akan memberi impak besar atas pengamalnya, baik untuk kesihatan, penyembuhan diri dan orang lain, pengembangan potensi diri serta berbagai manfaat lainnya, terlebih lagi banyak informasi dari Al-Quran dan Al-Hadits yang menunjukkan bahwa Al-Quran memiliki potensi energi metafizik atau supernatural. 

Ini terbukti sampai saat ini sedikitnya sudah mencapai ribuan orang yang telah merasakan manfaat Juz Diri dari sisi kesihatan dan penyembuhan. Jika sedemikian hebatnya Al-Quran, lalu kenapa kita membiarkan kecanggihan fungsi-fungsi Al-Quran, iaitu sebagai database potensi diri dan ubat dibiarkan percuma? 

Bukankah begitu sangat sia-sia jika handphone yang kalian miliki begitu sangat canggih dengan berbagai fungsi-fungsinya yang menakjubkan, namun kalian hanya mempergunakannya hanya untuk telepon atau SMS semata. 

Last But Not Least, walaupun hebatnya fungsi-fungsi Al-Quran yang mampu menjadi media kekuatan metafizik yang dahsyat atau media untuk melihat perbagai potensi diri kita, namun janganlah kita membiarkan fokus kita sepanjang hidup kita pada sisi mu'jizat tersebut semata sehingga fungsi utama dan yang paling terpenting Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup kita tercampakkan. 

Semoga semua itu tidak terjadi pada diri kita. Amin.

0 comments: