Analisa karakter diri mengikut juz diri dalam al-Quran
Analisis karakter mengikut juz diri dalam al-Quran - Juz 18
ANALISIS KARAKTER MENGIKUT JUZ DIRI DALAM AL-QURAN - Juz 18
Surah yang ke 18 adalah surah Al-Kahfi yang berarti Gua.
Sebagaimana layaknya gua yang terdiri dari unsur batu,
orang yang membawa karakter juz 18 mempunyai sifat keras.
Entah itu dalam berfikir, bertindak mahupun menilai seseorang.
Dengan bahasa mudahnya ada ego yang sudah dibenarkan sendiri oleh Cik Puan Salmah tadi.
Jika seseorang masuk ke gua, harus siap dengan kejutan-kejutan yang akan terjadi.
Begitu juga jika kita mencuba mengenal orang juz 18.
Seringkali kita akan menemukan kejutan yang tidak pernah di duga sebelumnya.
sampai-sampai kita tidak akan menyangka bahwa seorang juz 18 akan seperti yang kita duga sebelumnya.
Ada Tiga Surah yang mengisi juz 18.
yang pertama adalah surah Al-Mu’minuun yang berarti orang-orang yang beriman.
dalam Al-Quran ada beberapa nama surah yang lafalnya berbentuk mufrad (tunggal) dan Jama’ (banyak) masing-masing menjadi surah sendiri.
Salah satunya adalah surah AL-Mu’min (40) yang merupakan bentuk tunggal artinya orang yang beriman dan surah Al-Mu’minuun (23), berbentuk jama’ yang berarti orang-orang yang beriman.
Penamaan surah Al-Quran yang mengambil satu kata menjadi surah yang berbeda dalam bentuk tunggal dan jama’ merupakan sebuah indikasi bahawa ada makna atau pesan yang hendak di sampaikan. berikut akan di ulas penjelasannya dalam konteks mengurai karakter manusia berdasarkan kaedah format, struktur dan numerikal Al-Quran.
Darjat tertinggi dalam spiritual islam adalah Mukmin.
Ingat, ketika Rasulullah Saw, di titahkan Allah Swt untuk menegur beberapa orang suku Badui yang mengatakan bahwa mereka telah beriman. Allah Swt menyangkalnya (dengan Tujuan menjelaskan) lewat lisan Rasul nya yang di abadikan dalam Al-Quran QS.AL-Hujurat (49) :
”Orang-orang Arab badui itupun berkata” kami telah beriman, katakanlah (Kepada mereka) : ‘ Kalian belum beriman, tetapi katakanlah kami telah tunduk (muslim)…”
Dari potongan ayat di atas, apa yang kita boleh ambil ibrah dan pengajaran bahawa untuk mencapai darjat mukmin tidak semudah yang kita bayangkan. Ada kriteria tertentu agar seseorang dapat mencapai darjat tersebut. Salah satunya adalah lanjutan dari ayat di atas pada surah yang sama yaitu ayat 15, “Orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang beriman kepada Allah Swt, dan Rasulnya, lalu mereka tidak ragu-ragu (dengan keyakinannya) dan mereka berjuang dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah, merekalah orang-orang yang benar.“
Gambaran dari Al-Mu’minuun adalah orang yang berakal, artinya dia termasuk seseorang yang gemar berolah pikir, baginya segala sesuatu harus mampu di terima oleh akalnya, kerana berhubungan dengan gua (Al-Kahfi) kadang kala cara berpikirnya susah untuk kita fahami, terlalu detail dan terkesan. Orang berkarakter Juz 18 inilah biasanya seorang pemikir orangnya.
Hubungannya dengan karakter orang yang berjuz 18, biasanya dia cenderung pendiam dan lebih banyak mengamati jika berada dalam lingkungan barunya, tetapi sebenarnya dalam dirinya tersimpan keinginan untuk menjadi pusat perhatian orang-orang di sekelilingnya.
Total ayat surah Al-Mukmin adalah 118,
kalau kita menerapkan teori putaran surah yaitu dengan cara mengurangkan jumlah ayat surah Al-Mu’minun dengan jumlah surah Al-Quran, maka kita akan mendapatkan 118 – 114 = 4.
selanjutnya angka 4 kita convertkan kedalam urutan surah Al-Quran.
Surah yang ke 4 adalah An-Nisa (Wanita), umumnya orang yang berjuz 18 amat teliti dalam mengerjakan sesuatu. Dia juga mempunyai sifat yang manja, selain itu hal ini juga mampu menjadi kelemahan seorang juz 18, Dia mudah terpengaruh oleh wanita.
Surah yang kedua adalah An-Nuur (Cahaya) sesuai dengan fungsinya, cahaya berguna untuk menerangi tempat yang gelap, Dari sini hendaklah di ketahui bahawa orang yang membawa karakter juz 18 tidak banyak mengalami halangan dan rintangan untuk menyerap berbagai bentuk keilmuan kemudian mentransfernya kembali kepada orang lain.
Boleh dibilang kemampuan olah fikir atau daya intelektualitinya tinggi.
Tetapi perlu diingat, jangkauan cahaya sangat terbatas dimana cahaya tidak mampu untuk menembusi halangan-halangan tertentu. Memang dalam hal untuk menerangi orang lain dalam erti kata memberi nasihat kepada orang lain dia lah ahlinya, namun justeru itu terkadang dia mengalami kesulitan untuk menerangi dirinya sendiri. Biasanya orang berkarakter Juz 18 ini sesuai untuk berkerjaya sebagai perunding pelbagai bidang. (nanti kita buktikan dengan metafizik sains penomboran islamik MSP mesti ada koding Perunding)
Seorang juz 18 memiliki kelebihan dalam menyelami permasalahan orang lain, dengan kata lain dia orang yang tepat untuk tempat orang mengadu setiap permasalahan. Dia menjadi seseorang yang gemar menolong.
Keberadaan surah An Nur juga membuat orang yang berjuz 18 ingin selalu mencari penjelasan tentang sesuatu di balik kehidupan ini, terutama yang mampu didapatkan secara spiritual. Ada sesuatu dalam dirinya yang mendorong agar keinginannya tersebut dapat dipenuhi dengan baik, jika tidak maka ia akan selalu merasa gelisah dan tak lena tidur.
Namun jika keinginan di atas dapat tersalurkan dengan baik maka ia mampu menjadi seorang yang arif dan bijak dalam menyelesaikan persoalan lingkungannya.
Kalau saja kita mengamati cahaya lilin atau lampu, maka kita akan dapat menyaksikan bahawa area yang terdekat dengan cahaya tersebut iaitu ruang yang lurus sejajar dengannya tidak ikut terterangi oleh cahayanya. Begitulah kira-kira gambaran karakter yang sering dialami oleh orang yang berjuz 18. Ia tidak berupaya melihat kesalahan atau kelemahan yang ada pada dirinya.
Dia mampu selesaikan masalah orang lain, tetapi masalah diri sendiri tidak dapat diselesaikan.
Jumlah ayat dari surah An Nur adalah 64 Kalau kita tukarkan kembali angka tersebut ke dalam urutan surah Al Qur’an. Maka kita akan mendapatkan surah At-Taghaabun, yang berarti hari ditampakkan kesalahan-kesalahan.
Lazimnya, orang yang membawa karakter 18, jika ada orang yang berbuat salah depannya atau bahkan menyakitinya, ia akan bersikap “mencatat” dan "diam" sahaja.
Ketika tiba saatnya nanti, ia akan mengeluarkan semua catatannya tersebut sebagai senjata untuk melumpuhkan musuhnya, oleh karena itu jangan sesekali cuba untuk membuat kesalahan yang sama dua kali di depannya. Sisi lain, ia sangat pintar dan mudah untuk melihat kesalahan oran lain.
Surah yang terakhir pada juz 18 adalah surah Al Furqan yang berarti pembeda.
Hal itu merupakan pertanda bahwa orang yang berjuz 18 mempunyai potensi untuk menjadi seorang perunding.
Sisi yang lain dari unsur Al Furqan yang mewarnai karakter juz 18 adalah pada sifatnya yang terlalu banyak pertimbangan sehingga terkadang lambat dalam mengambil keputusan, keraguan dalam bertindak seringkali melingkupinya.
0 comments:
Post a Comment