Analisa karakter diri mengikut juz diri dalam al-Quran

Analisis karakter dan potensi diri juz 7

12:12 AM Rashidah Abd Hamid 0 Comments


ANALISIS KARAKTER DAN POTENSI DIRI JUZ 7

Juz' 7 – 5.AlMa'idah 82. - 6.AlAn'am 110
Patternnya Rasa Kebersamaan Tinggi dan Pendendam Sejati

Struktur surah Juz 7 terdiri dari surah Al Maidah (dari ayat 83 sampai 120, jadi jumlah ayat Al Maidah yang terdapat di Juz 7 berjumlah 38 ayat) dan surah Al An’am (dari ayat 1 sampai 110).

Sebagaimana hidangan yang secara alami mengundang banyak orang, begitu pula orang yang dipengaruhi surah ini. Ia mudah menyebabkan orang mengeksploitasi dirinya. Akan tetapi, jika memiliki potensi lainnya yang kuat maka justeru ia dapat menjadi tempat rujukan orang. (Al-Maaidah)

Al Maidah ini membawa erti hidangan dengan jumlah ayat yang terdapat di Juz 7 berjumlah 38. Kalau kita lihat urutan surah yang ke-38 adalah surah Shaad (langkah awal, rencana), artinya orang yang berjuz 7 pintar dalam hal membuat perancangan (planner) dan dalam melakukan sesuatu pun harus tidak boleh lepas dari perancangan sehingga harus ada konsep yang jelas.

Dalam sistem lain pula, Shad juga memiliki arti Pintu Hati (keterbukaan). Artinya, dalam memberikan “hidangan” kepada seseorang tergantung dari hatinya, kalau hatinya sedang baik ia akan melakukan apapun yang diperintahkan orang tersebut. Namun sebaliknya, jika hatinya sedang tidak enjoy, ia akan berbuat sekehendak hatinya, tidak peduli orang tersebut suka atau tidak.

Sedangkan ayat Al An’am yang terdapat di Juz 7 berjumlah 110 ayat. Surah Al Quran yang ke 110 adalah surah An Nashr (pertolongan), boleh dibilang rasa kebersamaan orang yang membawa karakter Juz ini tinggi. Suka menolong orang. Namun, hal ini juga berlaku sebaliknya, ia boleh menjadi seseorang yang akan selalu memerlukan pertolongan orang lain.

Secara umum orang yang berjuz 7 juga sangat sensitif, mudah terasa, dan sangat sayang pada keluarganya. Kelebihan lain dari orang Juz 7, mereka memiliki potensi yang kaya spiritual. Jika saja potensi tersebut diasah secara baik maka mereka akan memiliki berbagai kelebihan di luar daripada kebiasaan, terlebih lagi pada dirinya sendiri, potensi surat Maryam dan Ar-Ra’du yang energinya sangat besar.

Seperti halnya petir yang menakutkan, begitu pula orang yang dipengaruhi surah ini jika marah maka akan keluar dari mulutnya suara dan bahasa yang menakutkan. Umumnya jika marah kata-katanya tajam dan dapat menusuk perasaan. Juga cenderung untuk memiliki potensi spiritual yang besar pada dirinya (Ar-Ra’du)

Seorang yang memiliki juz 7 memiliki egoisme yang berlipat ganda. Karena angka 7 angka puncak, maka seorang juz 7 merasa dirinya hebat dan lebih tinggi dari pada orang lain. Ia selalu mengangkat dirinya melalui pembicaraan secara tidak sadar. Demikian juga misalnya seorang juz 1 di mana terdapat surat yang jumlah ayatnya 7 (al-Fatihah), memiliki sikap egoisme yang begitu tinggi.

Seorang juz 7 memiliki kapasiti intelektual untuk berpikir problematis. Bahkan, ia sangat pandai untuk membuat-buat masalah, atau ”mengada-adakan” persoalan. Ia sering menganggap persoalan kecil menjadi besar, dan karena itu sikap curiga dan rasa ingin tahu pada persoalan orang lain kadang muncul.

Seorang juz 7 memiliki potensi berganda, untuk menjadi seorang pemikir atau sekaligus pekerja kasar. Dan ia juga seorang yang kadang sulit untuk dijangka, karena karakternya yang mudah bolak-balik, dan karena itu sulit mengikuti jalan pikiran seorang juz 7.

Apabila dihubungkan dengan nama surah, angka 7 akan menunjukkan ke surat al-A’raaf (puncak). Tetapi juz 7 berisi surah yang bertemakan hidangan (al-Maidah) dan binatang (al-An’am). Ini berarti bahawa seorang juz 7 pada saatnya ia dapat menjadi seorang yang benar-benar memiliki kearifan dan kebijaksanaan, yang berkecenderungan ”spiritual” begitu tinggi. Tetapi di lain pihak, ia ”menarik” dan simpatik. Karena itu untuk menjadi seorang ”sales person”, yang menawarkan berbagai produk pada khalayak masyarakat, ialah orangnya yang paling sesuai sebenarnya.

Jika kurang spiritualnya maka pengaruhnya mudah terjebak pada keadaan yang merasa diri hebat, lebih tinggi atau mulia dari yang lain, dan cenderung mudah jatuh. Jika potensi ini ditempatkan secara tepat maka umumnya mereka akan selalu menjadikan paradigma hidupnya begitu tinggi yaitu pada tempat yang tertinggi sesuai dengan pandangan hidupnya. (Al-A’raf)

Surat al-An’am dalam dirinya membuat ia memiliki kepekaan instinct atau naluri yang begitu tinggi. Pertimbangannya juga cukup kuat, sehingga ia tidak mudah begitu saja terpengaruh oleh orang lain.

Namun demikian, pengendaliannya terhadap cita-cita kurang kuat. Apabila ia memiliki hasrat dan kemahuan, maka ia ingin segera melaksanakan, dan bahkan sukat untuk diperingatkan. Ia hampir tak peduli pada nasihat orang lain. Ia benar-benar ingin menjadi dirinya sendiri, tetapi sering gagal juga.

Terhadap nasihat atau informasi yang datang dari orang lain, ia selalu diliputi penuh keraguan dan pertimbangan. Sehingga memerlukan waktu yang cukup lama baginya untuk dapat mengikuti saranan dan nasihat orang. Tetapi begitu ia mengalami kekecewaan yang cukup berat, ia akan menjadi seorang yang sangat penurut bagaikan seekor binatang ternak.

Seorang juz 7 pada umumnya memiliki kegemaran ”bertapa”. Keperluan terhadap hati nurani atau tidak lain kegiatan ritual, yang dapat menghantarkan orang pada pengalaman batin. Ini juga menunjukkan suatu bentuk filsafat manusia, bahawa meskipun di dalam diri manusia terdapat nafsu dan kecenderungan ”hedonistik” sebagaimana binatang, tetapi juga sekaligus terdapat kecenderungan spiritual dan moraliti.

Karena itu, untuk bersikap adil dalam memahami hakikat manusia, maka kita harus menempatkan 114 surah sebagai unsur-unsur dasar manusia. Dengan kata lain, 114 surat dalam al-Quran gambaran keadaan psikologis setiap orang, apapun agamanya dan asal-usul suku bangsanya. Di sinilah letaknya keunikan al-Quran, bahwa ia gambaran alam semesta, manusia dan juga kebudayaan umat manusia dari berbagai penjuru dunia. Ia merupakan gambaran dari setiap realiti (segala yang ada), baik realiti natural (kosmik), manusiawi mahupun mengandungi nilai-nilai kebudayaan.

Juz 7 ini dapat dipakai untuk menelaah perkembangan psikologis pertumbuhan anak-anak pada usia 7 tahun.
Dari surat al-An’am dapat diperoleh suatu gambaran tentang proses kepekaan jiwa anak. Apa yang dilihatnya akan segera dicerna dalam otak dan timbullah angan angan tentang kesempurnaan dirinya. Dengan demikian, seorang anak akan merasa superior dibanding orang lain. Pada usia inilah seorang anak pada umumnya memiliki hasrat ingin menjadi seorang pahlawan. Cerita fantastik serta tokoh hero menjadi kegemaran utamanya. Dan hal tersebut dianggapnya merupakan kehidupan yang sebenarnya.

Tindakan yang terbaik dari orang tua adalah mengarahkan dan menjelaskan kepada anak tentang kehidupan yang sebenarnya. Bahawa kehidupan seorang hero hanyalah ada dalam cerita, bukan di alam nyata. Namun orang tua hendaklah berhati-hati dalam menjelaskan setiap peristiwa yang ia saksikan, sehingga tidak mematahkan semangat juang yang mulai muncul dalam diri si anak. Dengan bahasa mudahnya, jangan bunuh potensi anak-anak kecil kita.

Kelemahan dan kelebihan seorang juz 7 terletak pada bahagian paru-paru dan atau bahagian tulang (rangka). Kelemahan lain terletak pada bahagian kaki (telapak kaki) sebelah kiri. Kelemahan pada bagian paru-paru dan tulang dapat dilihat pada sistem 11. Kelemahan seorang juz 7 sama dengan kelemahan seorang juz 16 dan 25, sebab juz tersebut merupakan juz pemampatan juz 7.

Karakter Juz 7 mempunyai kelemahan pada bagian paru-paru atau organ pernafasan. Bukan berarti sakit paru-paru, namun dalam keadaan fizik yang lemah, organ yang merasakan pertama kali adalah paru-paru. Misalnya, batuk atau sesak nafas. Adapun menurut sistem lain, kelemahan fiziknya adalah rahim apabila wanita dan organ reproduksi jika ia laki-laki.

Seorang juz 7, sebaiknya dididik untuk menjadi seorang ”sales” atau paling tidak dilatih untuk menjadi seorang usahawan, atau bahagian hadapan yang berhubung langsung dengan pelanggan. Ia cukup attractive apabila berhadapan dengan pelanggan.

Urutan surah yang ke-48 adalah Al Fath (kemenangan). Ini bererti orang yang membawa karakter juz 7 selalu ingin menang sendiri dan baginya tidak ada istilah kalah dalam hidupnya. Hal ini juga bererti ia tergolong orang yang pantang menyerah dalam mengejar harapannya. Kalaupun ia mau mengalah, dapat dipastikan ia memiliki tujuan tertentu untuk memperoleh kemenangan yang lain.

Negatif dan positif adalah menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 7 sampai 13. Total jumlah ayat pada halaman-halaman tersebut adalah 73 ayat. Angka 73 kalau kita tukar menjadi nombor urut surah adalah surah Al Muzzammil (yang berselimut).

Inilah kelemahan orang yang berjuz 7 di mana ia memerlukan orang lain untuk mengatasi ketidak percayaan dirinya, ia perlukan dorongan atau bahkan perlukan orang yang menunjukkan bahwa ia mempunyai kemampuan untuk melakukan sesuatu hal. Ia paling susah untuk menceritakan masalah pribadinya pada kebanyakan orang. Kalaupun ia bercerita, hanya kepada orang yang dianggap paling dekat dengannya.

Bila kita jumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 14 sampai 15 yang total berjumlah 16 ayat. Nombor urut surah yang ke-16 adalah an Nahl (lebah). Berarti orang yang membawa karakter Juz 7 terkadang seboleh-bolehnya cenderung idealis selesaikan masalah dengan sendiri. Pada tujuan asalnya adalah tidak mahu susahkan orang.

Karakter ini lah yang paling berbahaya dari orang juz 7: Karena sebagai jalan keluar, apabila ada orang yang pernah menyakiti hatinya, bagaimanapun caranya dendam itu harus terlampiaskan. Ia belum akan puas jika sakit hatinya belum terbalaskan.

Begitu juga kalau kita berbuat kebaikan padanya, ia akan memberikan segalanya kepada orang tersebut.

Halaman yang terakhir adalah halaman 16. Kalau kita menjumlahkan ayat yang terdapat didalamnya maka akan kita dapatkan angka 11. Surah yang ke-11 adalah surah Hud (Nabi Hud, simbol dari tanah).

Artinya orang yang berjuz 7 cenderung untuk pendiam dan pandai menyimpan rahasia atau masalah. Sebagaimana sifat tanah yang tertutup dan kita tidak akan tahu apa yang terdapat didalamnya jika kita tidak menggali. Selain itu sifat tanah juga mudah diubah sesuai dengan keinginan kita, ini adalah sebuah indikator bahawa dia sekalipun keras atau idealis tapi masih bisa dilenturkan dengan rayuan atau pujukan mesra.

Tanah akan menerima apa saja yang datang kepadanya, mulai dari air sampai ke sampah sekalipun. Dengan kata lain, orang juz 7 akan menerima apa saja yang diberikan padanya. Sehingga kesan yang ditimbulkan kurang inisiatif dan selalu pasrah dengan keadaan.

0 comments: